Selamat datang di Toko Buku Aswaja. Kami bantu Anda untuk mendapatkan buku-buku Islam berpaham Ahlussunnah wal Jama'ah. Silakan hubungi sms center kami. Kami akan melayani Anda dengan senang hati.

Jumat, 25 Maret 2016

AYAT-AYAT MAKAM KERAMAT

Menggapai Tangan Tuhan Lewat Kuburan

Penulis: H. Abdul Aziz Sukarnawadi, Lc., M.A.
Penerbit: Aswaja Pressindo Yogyakarta
Harga: Rp 35.000.-

Sinopsis:

Sebagai salah satu Komandan Aswaja NU Center, saya merasa berkewajiban menyambut hangat lahirnya karya spektakuler ini. Karena Aswaja NU Center sesungguhnya dibangun guna membentengi segenap warga NU dari paham-paham miring serta meyakinkan mereka tentang kebenaran paham Aswaja yang dipeluk NU selama ini.

Buku ini kendati lahir dari seorang ulama muda Nahdlatul Wathan (NW), hanya saja ia mampu menunjang tercapainya visi agung tersebut, karena wawasan ke-Aswaja-annya yang terbilang cukup luas dan patut dibumikan di Tanah Air. Sebagaimana diketahui, NU dan NW sama-sama menjunjung tinggi ajaran Aswaja yang dianut mayoritas umat Islam seantero dunia. Namun saya berdoa, semoga NW dapat bersatu kembali dan gaungnya bergemuruh di seluruh belahan bumi pertiwi.

Salah satu tantangan besar dan PR penting NU maupun NW adalah fenomena menjamurnya pemikiran-pemikiran radikal berlabel Wahabi yang tengah melanda umat Islam di Indonesia dan di banyak negara lainnya. Segala kegiatan keagamaan yang menjadi tradisi mulia (sunnatan hasanah) dari masa ke masa selalu disasar mereka yang berpaham intoleran tersebut. Padahal, sejarah hitam Wahabi sudah jelas menunjukkan bahwa akar ideologinya sangat merugikan umat Islam. Sehingga, komunitas Aswaja yang sudah terbukti sukses memanifestasikan serta mengejawantahkan kasih sayang Islam bagi alam semesta (rahmatan lil 'alamin) perlu diperkuat lagi perisainya dan diperkokoh kembali bentengnya. Tujuannya semata-mata li 'izzil Islam wal muslimin dan bukan hanya untuk maslahat kaum nahdliyin.

Kontribusi Tuan Guru H. Abdul Aziz Sukarnawadi patut diberikan apresiasi yang setinggi-tingginya, karena melalui da'wah bil qalam-nya ia berupaya semaksimal mungkin meningkatkan ke-Aswaja-an umat untuk menangkal virus-virus kronis Wahabisme di Indoensia. Beberapa bukunya yang saya ketahui berjudul Sabda Sufistik, Di Bawah Lindungan Rasulullah, Kertas-Kertas Berdawat Emas, Biografi 4 Wali Kutub, Tata Bahasa Sufi, Detak Nurani al-Qur'an dan lain-lain. Seluruhnya bertarget mengebalkan ke-Aswaja-an dan moderatisme Islam sehingga tak mudah dikontaminasi oleh sekte-sekte cacat semisal Wahabi, Syiah dan sebagainya.

Dan buku ini pun tidak kalah penting untuk dikaji dan dijadikan pedoman. Sebab, salah satu ciri khas NU dan juga NW adalah bertawassul dan bertabarruk di kuburan wali-wali Allah, di mana ciri khas tersebut tak henti-henti digugat para pengaku tauhid dan tidak pula dimengerti dengan sempurna oleh kebanyakan pelaku jelata. Maka urgensi buku ini tak dapat dipungkiri, terlebih di dalamnya terpapar sejumlah fatwa ulama terkemuka yang setajam silet menoreh terma tawassul dan tabarruk hingga ke titik-titik paling sensitifnya. Dari keutamaan ziarah kubur hingga dengan bolehnya meminta-minta kepada penghuni kubur dituntaskan dalam buku ini, dengan landasan petunjuk-petunjuk al-Qur'an dan as-Sunnah yang terepresentasikan dalam fatwa-fatwa para pemuka Ahlussunnah wal Jamaah.

Sebagaimana misi Aswaja NU Center, buku ini tidak gegabah melontarkan serangan secara berapi-api, akan tetapi cenderung fokus untuk membela dan membentengi diri dari vonis-vonis ngasal yang tak kenal hati-hati.

Sekali lagi, buku ini layak menjadi pegangan bagi warga NU maupun NW. Saya yakin, Hadhratussyekh Hasyim Asy'ari (pendiri NU) dan Maulanassyekh M. Zainuddin Abdul Majid (pendiri NW) --di makam keramat masing-masing-- adalah yang paling ceria atas munculnya buku ini.

KH. Abdillah As'ad
Direktur Aswaja NU Center Banyuwangi
Pengasuh PP Modern  al-Azhar Muncar Banyuwangi, Jawa Timur 
Posted on 09.35 / 0 komentar / Read More

DI BAWAH LINDUNGAN RASULULLAH SAW

Menyibak Tirai Keagungan Sang Manusia Cahaya

Penulis: H. Abdul Aziz Sukarnawadi, Lc. MA.
Penerbit: Aswaja Pressindo Yogyakarta
Harga: Rp 88.000.-

Sinopsis:

Tiada karunia dan anugerah yang lebih besar daripada nikmat diutusnya Rasulullah Saw. sebagai rahmat Allah bagi semesta alam. Tentu saja wajib bagi umat Islam khususnya mensyukuri nikmat tersebut dengan mengikuti sunnah beliau semaksimal mungkin dan sesuai tuntunan-Nya. Rasa syukur pun akan semakin terealisasi dengan baik dan benar apabila seseorang membuka mata hati selebar-lebarnya untuk lebih mengenal sosok beliau yang sungguh mempesona.

Buku Di Bawah Lindungan Rasulullah ini hadir untuk merangkum petuah-petuah para ulama Ahlussunnah wal Jamaah klasik maupun kontemporer seputar keagungan sang revolusioner termulia, yakni Rasulullah Saw. Sudah selayaknya kaum muslimin di negara Islam terbesar sedunia mengenal siapa Rasul Islam sesungguhnya, sebagaimana diperkenalkan oleh mereka yang telah mewarisi beliau dengan sebenar-benarnya.

Mengkaji riwayat hidup (sirah), perilaku terpujia (syama'il) maupun kekhususan-kekhususan (khasha'ish) sang junjungan alam merupakan salah satu bukti konkret yang memanifestasikan rasa cinta mendalam kepada sang junjungan alam. Buku ini hadir sebuah karya berharga yang secara langka dan spesifik mengkaji tentang khasha'ish Rasulullah Saw. Sebab, hampir setiap muslim sedikit banyak pernah mendengar tentag kisah perjalanan hidup (sirah) serta kemuliaan akhlak (syama'il) Rasulullah Saw. walau sepintas dari seorang Ustadz, ataupun sekilas ketika duduk di bangku sekolah. Akan tetapi, satu dari sejuta muslim di dunia yang betul-betul mendalami dan menyelami khasha'ish beliau yang sungguh agung nan luar biasa.

Selain memperkenalkan kepada pembaca siapa Sayyidina Muhammad yang sesungguhnya, buku ini juga memecahkan aneka tanda tanya maupun tanda seru yang tanpa henti berkeliling di seputar tradisi umat Islam Ahlussunnah wal Jamaah di seluruh dunia, antara lain memperingati maulid Nabi, memuji Nabi, menziarahi makam Nabi, mengharap syafaat Nabi, memohon madad dari Nabi, bertawassul, bertabarruk, menyebut Sayyidina, mencintai ahlul bait, dan masih banyak lagi terma-terma kontroversi lainnya diulas dalam buku ini. Sehingga bila dimengerti dengan cermat dan cerdas, tradisi-tradisi mulia tersebut akan semakin lestari sekaligus teresapi dan dihayati para pegiatnya di Tanah Air.

Alhamdulillah, selama dua puluh tahun penyusun buku ini telah menggali ilmu agama di kota suci dan negeri para nabi. Kini, ia kembali ke kampung halamannya dengan segudang spirit Islam dari Timur Tengah yang belum begitu membumi di Indonesia. Misalnya, melalui buah tangannya, Sabda Sufistik, ia mengupas tuntas masa'il shufiyyah yang meski praktiknya telah mengalir natural di bumi Nusantara, namun jarang dikuasai hukum-hukumnya secara analisis dan ilmiah.

Begitu pula buku Tata Bahasa Sufi-nya yang sanggup menguak sufisme Matan Jurumiyah imajinasi Syekh Ibnu Ajibah, kitab populer yang umumnya dikenal sebagai buku panduan dasar ilmu nahwu semata. Kini, buku Di Bawah Lindungan Rasulullah akan membuat pembaca semakin kagum dan seakan baru saja mengenal sosok Rasulullah Saw. yang teramat sempurna.

Dr. TGH. M. Zainul Majdi, MA
Gubernur Nusa Tenggara Barat

Posted on 08.49 / 0 komentar / Read More

KERTAS-KERTAS BERDAWAT EMAS

Mengenal Lebih dari 250 Kitab Langka Ahlussunnah wal Jamaah

Penulis: H. Abdul Aziz Sukarnawadi, Lc., M.A.
Penerbit: Samudra Biru Yogyakarta
Harga: Rp 40.000.-

Sinopsis:

Di tengah-tengah berkembang bebasnya sekte-sekte ideologi sesat dan aliran-aliran pemikiran cacat, umat Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) sebagai golongan mayoritas di dunia dan kelompok paling selamat di akhirat nyaris digoda dan kemudian dicederai. Langkah yang tepat guna menyapu sampah-sampah ideologi cacat yang bertaburan tersebut antara lain dengan mengokohkan ke-Aswaja-an umat Islam, daripada sibuk mengumbar serangan-serangan non-efektif yang acap kali bablas dan melampaui norma serta etika.

Salah satu upaya menguatkan ke-Aswaja-an dimaksud ialah dengan menghidupkan kembali sekaligus mengkaji literatur ke-Aswaja-an klasik maupun kontemporer yang belum banyak dimiliki dan digali. Buku ini turut membangkitkan motivasi umat untuk menyemarakkan kajian, memperkokoh pondasi, mempertahankan, membentengi sekaligus membina dan meningkatkan ke-Aswaja-an, dengan memperkenalkan karya-karya berharga yang di negara-negara Arab pun terbilang langka, namun cukup penting untuk dimiliki dan ditelaah hingga keimanan bertambah tebal, kebal dan perkasa.

Ironi, sejak pulang dari negeri para nabi, penulis tidak jarang atau sempat diklaim sebagai pembawa ajaran baru yang tidak sehaluan dengan ajaran Aswaja. Padahal, apa yang penulis bawa sebetulnya telah mengakar kuat di bumi Timur Tengah sejak dahulu kala, hanya saja belum sampai ke mereka yang salah mengerti di tanah Nusantara umumnya dan di kampung halaman penulis khususnya. 

Bukankah semestinya disambut hangat lalu dimasyarakatkan? Ataukah sebaiknya digugat, dihujat, dituding sesat lalu dikebiri dengan dalih tidak pernah diajarkan oleh guru A maupun guru B? Kedangkalan berpikir dan bersikap demikianlah yang juga diakibatkan oleh keterbatasan wawasan ke-Aswaja-an. Sehingga, tak ayal bila putra putri bangsa banyak berharap dan selalu dianjurkan ke luar negeri untuk menggali ilmu sedalam-dalamnya. Salah satu pemicunya antara lain keterbatasan wawasan maupun pustaka yang tersedia di Tanah Air tercinta.

Seharusnya pula umat Islam Aswaja bersatu dan tidak bercerai berai, agar tidak semakin memperburuk citra kebenaran di hadapan mereka yang beriman surut, berakidah kusut, berpaham kalut dan berpikir carut marut, baik dari sekte bathil Wahabi, Syiah, liberal-sekuler dan sebagainya.

Karena itu, dalam rangka pengayaan kepustakaan sekaligus peningkatan keilmuan pembaca, penulis berharap buku petunjuk sederhana ini dapat diambil manfaatnya. Dengan catatan, masih banyak lagi karya berharga lainnya yang tidak terlampir dalam buku ini. Penulis cenderung menampilkan sebagian kitab-kitab langka recommended yang telah penulis miliki dan tentunya karangan ulama-ulama terkemuka nan terpercaya Ahlussunnah wal Jamaah, dengan tipikal berakidah Asy'ariyah wa Maturidiyah, bermadzhab salah satu dari empat madzhab mu'tabar serta berpegang teguh pada prinsip-prinsi tasawuf yang rahmatan lil 'alamin.
     
Posted on 07.47 / 0 komentar / Read More

Kamis, 24 Maret 2016

BIOGRAFI 4 WALI KUTUB

Penulis: H. Abdul Aziz Sukarnawadi, Lc. MA.
Penerbit: Aswaja Pressindo Yogyakarta
Harga: Rp 35.000.-

Sinopsis:

Para nabi dan rasul adalah pilihan-pilihan Allah Swt. sebagai penunjuk umat manusia ke jalan maha benar-Nya. Tentu selamat siapa saja yang setia mengikuti petunjuk mereka. Dan betapa beruntungnya umat Rasulullah Saw. sebagai sebaik-baik umat yang telah diutus kepada mereka sebaik-baik nabi dan rasul.

Namun kini beliau telah tiada, meninggalkan pesan-pesan mulia dan juga pewaris-pewaris mulia. Bila disadari, maka pewaris-pewaris itulah yang menuntun umat masa kini untuk menjalankan pesan-pesan mulia tersebut dengan baik dan benar. Demikianlah peran penting para pewaris Rasulullah Saw. di mana tanpa mereka, umat tersesat dalam memahami pesan-pesan Baginda, apalagi menjalankannya.

Dari masa ke masa, para pewaris agung pun bersua dengan risalah-risalah cinta dan hidayah-hidayah Ilahiyah. Aneka corak perkembangan zaman juga sanggup dilalui dengan berpegang kepada pesan-pesan yang tertuang dahulu kala. Hal itu dikarenakan petunjuk para pewaris yang betul-betul mengerti kontekstualisasi sebuah teks suci. Mereka benar-benar menguasai tentang bumisasi sebuah pesan langit yang maha sakti. Tak ayal bila mereka dijuluki sebagai wali-wali Allah yang siap menjamin keselamatan hamba di dunia maupun kelak di hadapan-Nya. Tentu bukan sembarang ulama yang memiliki kelayakan menjadi pewaris dan wali. Tentu pula bukan sembarang insan yang dikukuhkan-Nya sebagai pimpinan tertinggi para wali.

Puluhan bahkan ratusan kali dalam sehari umat Islam memohon petunjuk ke jalan yang lurus melalui surat al-Fatihah (Ihdinashshiraatal mustaqiim). Satu hal yang wajib diinsafi ialah bahwasanya jalan yang lurus itu tiada lain adalah jalan orang-orang yang dilimpahi nikmat oleh Allah, sebagaimana yang ditegaskan dalam ayat berikutnya. Tentu saja para wali Allah adalah orang-orang yang terdepan yang dianugerahi nikmat teragungnya. Mengikuti petunjuk merekalah jalan lurus nan pintas menuju ridha-Nya.

Mengenal mereka bukanlah misi yang sepele. Terlalu banyak tokoh dunia yang telah menyuguhkan segudang inspirasi dan motivasi, hanya dengan mengenal biografi dan perjuangan hidup mereka hingga mati. Lantas sedahsyat apaakah imajinasi yang tersalurkan bila mengenal empat wali kutub pilihan Allah sebagai penyelamat utama di muka bumi?. Setelah para nabi, para sahabat dan empat imam mazhab, maka hadirlah empat wali kutub sebagai penuntun tertinggi menuju hakikat Ilahi anta maqshudi wa ridhaka mathlubi.

Dalam hadits riwayat ad-Dailami ditegaskan bahwa menyebut kisah para wali dapat menghapus dosa. Para sahabat, tabi'in, dan ulama dari masa ke masa pun menekankan bahwa menyebut kisah para wali dapat menurunkan hujan rahmat.

Semoga buku ini turut menjadi sarana penghapus dosa sekaligus pencucur rahmat Ilahi tiada tara. Amin!      
Posted on 17.30 / 1 komentar / Read More

SABDA SUFISTIK

Upaya Memahami Nilai-Nilai Keindahan Islam Melalui Pendekatan Tasawuf dan Tarekat

Penulis: Abdul Aziz Sukarnawadi, Lc.
Penerbit: Mahameru Press Yogyakarta
Harga: Rp 32.000.-

Sinopsis:

Nuansa sufistik yang telah lama tumbuh dan berkembang di Nusantara, kini mengalami sebuah pergeseran paradigma baru; dari tasawuf klasik menuju tasawuf yang baru dan menyegarkan. Walaupun dalam perjalanannya, acapkali dinodai dengan tuduhan sesat bagi tasawuf, namun kualitas dan kuantitasnya kian menuju puncak yang tertinggi. Di tengah derasnya arus post-modernisme, hedonisme, materialisme da kapitalisme, hanya tasawuflah yang berani tampil apa adanya, sejuk dan penuh dengan nilai-nilai progresifitas. Eksistensi tasawuf berbanding lurus dengan keberadaan agama Islam yang kian diombang-ambingkan oleh politisasi agama.

Dalam buku ini, penulis mengupas tuntas tentang ritual-ritual tasawuf yang tidak hanya kredo, melainkan praktik spiritual yang sarat nilai-nilai sosial dan intelektual. Mungkin, banyak ritual-ritual yang dianggap bid'ah oleh sebagian kalangan, namun buku ini mampu mengelaborasi dengan pendekatan komplementer; saling melengkapi antara teks suci dengan rasio, ibadah sosial dengan intelektual. Sehingga pembaca akan dibawa ke dalam alam tasawuf yang realistis. Mengkaji jantung tasawuf sebagai nyawa keberagamaan yang selalu aktual. Sebab tasawuf adalah pencapaian spiritual secara kualitatif, bukan hanya sekedar sesuai dengan zaman, tapi melampaui dimensi ruang dan waktu. Maka, tak akan pernah terjangkau oleh sikap keberagamaan yang dangkal. Seperti kaum puritan (Wahabisme) yang menganggap bahwa tasawuf merupakan sinkretisme antar agama-agama (dakhil 'ala al-Islam).

Saudara saya, Tuan Guru KH. Abdul Aziz Sukarnawadi, Lc. melalui buku ini adalah sosok yang mencoba menerobos antara serangan kaum puritan dan pemaknaan tasawuf yang bebas ruang dan waktu. Tak hanya melalui kajian dan riset ilmiah, tapi beliau juga sebagai salik (murid) atau mutasawwif juga mengalaminya sebagai pengalaman spiritual. Tentunya, jarang sekali sang mutasawwif berhasil mencapai titik kulminasi tanpa bantuan seorang mahaguru spiritual (wali mursyid).

Di bawah bimbingan sang mahaguru, penulis tak diragukan lagi keberanian dan kejeliannya dalam merangkai antara argumen religius (dalil) dengan pengalaman spiritual.

Sungguh menakjubkan! Sebuah buku yang hampir belum pernah ditemui di Indonesia. Layak bila buku ini kemudian menjadi acuan ritual-ritual tasawuf yang sebenarnya bermakna tinggi dalam kehidupan dan kematian. Sebab setiap gerak-gerik para sufi adalah anugerah Ilahi yang tidak akan setiap orang mampu merasakan kelezatannya. Akhirnya, saya mengucapkan selamat atas terbitnya buku ini.

KH. Husni Hidayat
Direktur Institut al-Kibrit al-Ahmar 
Koordinator Cafe Sufi JATMNU Mesir 2006/2007
Penulis buku Tasawyf Revolusioner   
Posted on 16.55 / 3 komentar / Read More

TATA BAHASA SUFI

Mengungkap Spiritualitas Matan Jurumiyah

Penulis: H. Abdul Aziz Sukarnawadi, MA
Penerbit: BPPNW Mataram
Harga: Rp 27.500.-

Sinopsis:

Dalam rangka menekuni dan mendalami tata bahasa Arab (ilmu nahwu), hampir semua perguruan Islam dan pondok pesantren di tanah air maupun di berbagai penjuru dunia telah menjadikan kitab Matan Jurumiyah karya Imam Sinhaji sebagai buku panduan paling dasar.

Puluhan kitab yang telah men-syarah (menjelaskan) Matan Jurumiyah pun dipelajari dan dikhatamkan berkali-kali. Namun yang jarang disadari komunitas santri maupun kiai adalah Matan Jurumiyah tidak hanya mengajarkan kaidah-kaidah dasar bahasa Arab saja, namun juga menyirat nilai-nilai spirit yang patut diluncurkan dan dihayati dalam-dalam, demi mencetak generasi yang tidak hanya ahli bahasa Arab, tapi juga ahli tasawuf dan akhlak sebagai bahasa hati dan ruh.

Dan yang aneh tapi nyata adalah kata ajurrum sendiri dalam bahasa Berber berarti al-faqir as-sufi (sufi jelata), dengan demikian maka kitab Matn al-Jurumiyyah dapat juga diberi nama lain, yakni Matn as-Sufiyyah.

Konon dikisahkan bahwa Imam as-Sinhaji ra seusai menulis Matan Jurumiyah-nya, beliau membuangnya ke laut sambil berdoa: "Ya Allah, bila kitab ini aku tulis dengan ikhlas karena-Mu, maka jangan basahkan ia", dan ternyata kitab itu tetap kering meskipun lama berenang di lautan.

Diriwayatkan pula oleh Syaikh al-Kafrawi bahwasanya Imam as-Sinhaji ra senantiasa menghadap kiblat selama menulis Matan Jurumiyah-nya.

Walhasil, melalui buku ini akan terkupaslah nilai-nila tasawuf yang dikandung Matan Jurumiyah tersebut, yang telah diungkap oleh Imam Ibnu Ajibah al-Hasani dengan syarah-nya yang diberi nama al-Futuhat al-Quddusiyyah, dan selanjutnya disaring oleh Syaikh Abdul Qadir bin Ahmad al-Kuhani ra dalam ringkasannya yang berjudul Munyatul Faqir al-Mutajarrid wa Siratul Murid al-Mutafarrid.

Dua kitab di atas mungkin sudah diterjemahkan sebelumnya ke dalam bahasa Indonesia, dan mungkin juga belum pernah dikenal ataupun didengar namanya. Apapun kenyataannya, terjemahan yang diberi nama Tata Bahasa Sufi ini lebih cenderung kepada alih bahasa kontekstual yang berpihak kepada metode suluk kontemporer.

Di samping melakukan filterisasi seperlunya, penerjemah sebagai salah seorang pengamal tarekat, sedikit menambahkan beberapa racikan sufistik modern sehingga buku ini menjadi lebih segar untuk dihidangkan di masa kini. Tentu lebih sedap lagi buku ini dicerna oleh mereka yang mengerti dasar-dasar ilmu nahwu maupun prinsip-prinsip tarekat sufi di bawah tuntunan dan bimbingan seorang wali.

Selamat menjiwai. 
Posted on 16.04 / 6 komentar / Read More
 
Copyright © 2011 . Toko Buku ASWAJA . All Rights Reserved
Home | Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Site map
Design by Herdiansyah . Published by Borneo Templates