Sinopsis:
Buku ini secara umum terdiri dari tiga pembahasan utama yang dipaparkan
dalam tiga bab. Pertama, penjelasan tentang berbagai kelompok, aliran
dan sekte dalam sejarah umat Islam serta beberapa kelompok atau
organisasi yang lahir dan berkembang pada kurun-kurun akhir, baik di
Indonesia maupun di negara lain. Pembahasan ini berguna untuk memetakan
posisi Ahlussunnah Wal-Jama'ah yang moderat (tawassuth).
Kedua, pembahasan tentang Ahlussunnah Wa-Jama'ah yang diikuti oleh Nahdhatul Ulama (Aswaja NU), termasuk penjelasan mengenai madzhab teologi al-Asy'ari dan al-Maturidi yang diikuti oleh organisasi terbesar di Indonesia ini, bahkan oleh mayoritas umat Islam di dunia sepanjang zaman.
Ketiga, pamaparan mengenai tradisi islami dan dalil-dalilnya. Khususnya bagi warga NU yang barangkali memandang tradisi islami sebagai suatu kebiasaan, kini sudah saatnya memahami, bahkan melakukan pembelaan, bahwa apa yang mereka lakukan selama ini bukanlah bid'ah yang sesat, yang dapat menjerumuskan mereka dalam siksa neraka.
Sedang bagi selain warga NU yang selama ini rajin menuduh bahwa NU adalah "gudang"nya takhayyul, bid'ah, c(k)hurafat (biasa mereka singkat TBC), menjadi mengerti bahwa yang dilakukan umat Islam yang berafiliasi ke NU ternyata memiliki dasar dalil. Minimal, mereka menjadi sosok yang dapat memahami perbedaan di tengah umat dengan cara yang santun, dewasa, dan arif.
Perbedaan dalam masalah furu'iyyah (cabang agama) adalah suatu keniscayaan, bukan malah dijadikan sebagai senjata yang digunakan untuk menyerang sesama saudara seiman dan seagama.
Kedua, pembahasan tentang Ahlussunnah Wa-Jama'ah yang diikuti oleh Nahdhatul Ulama (Aswaja NU), termasuk penjelasan mengenai madzhab teologi al-Asy'ari dan al-Maturidi yang diikuti oleh organisasi terbesar di Indonesia ini, bahkan oleh mayoritas umat Islam di dunia sepanjang zaman.
Ketiga, pamaparan mengenai tradisi islami dan dalil-dalilnya. Khususnya bagi warga NU yang barangkali memandang tradisi islami sebagai suatu kebiasaan, kini sudah saatnya memahami, bahkan melakukan pembelaan, bahwa apa yang mereka lakukan selama ini bukanlah bid'ah yang sesat, yang dapat menjerumuskan mereka dalam siksa neraka.
Sedang bagi selain warga NU yang selama ini rajin menuduh bahwa NU adalah "gudang"nya takhayyul, bid'ah, c(k)hurafat (biasa mereka singkat TBC), menjadi mengerti bahwa yang dilakukan umat Islam yang berafiliasi ke NU ternyata memiliki dasar dalil. Minimal, mereka menjadi sosok yang dapat memahami perbedaan di tengah umat dengan cara yang santun, dewasa, dan arif.
Perbedaan dalam masalah furu'iyyah (cabang agama) adalah suatu keniscayaan, bukan malah dijadikan sebagai senjata yang digunakan untuk menyerang sesama saudara seiman dan seagama.
5 komentar :
Buku ini sangat tendensius dan berat sebelah terutama dalam membahas Partai Politik Hizbut- Tahrir, sebuah kelompok yang tengah memperjuangkan Syariat dan Khilafah. Yang paling jelas adalah bahwa Pendiri Hizbut-Tahrir dan pengikutnya dikatakan melecehkan ulama-ulama terdahulu, mengkafirkan kaum muslim. Silahkan dibaca..
Kalau tidak setuju dengan isinya, silakan buat buku bantahan secara ilmiah.
Kalau saya mau beli bukunya dimana ya.terimakasih
Kalau saya mau beli bukunya dimana ya.terimakasih
Bagaimana anda bisa mengatakan tendensius kl anda sendiri menggunakan anonim...
Posting Komentar