Penulis: Ahmad Bahjat
Penerbit: Zaman
Jumlah Halaman: 164 hal
Harga: Rp 33.000.-
Penerbit: Zaman
Jumlah Halaman: 164 hal
Harga: Rp 33.000.-
Sinopsis:
Tersebutlah seorang pangeran yang gemar menghabiskan setiap
malamnya dengan pesta-pora. Istananya lebih hidup dan meriah pada malam
hari. Sang pangeran baru akan tidur menjelang pagi dan akan bangun saat
matahari terbenam, sampai-sampai ia hampir tak pernah melihat sinar
matahari. “Aneh sekali. Aku tidak pernah melihat bagaimana rupa
bunga-bunga ini saat tersinari matahari,” katanya suatu malam saat ia
berjalan-jalan di taman.
Sampai suatu saat pangeran bertemu dengan seorang darwis yang mengubah hidup sang pangeran untuk selamanya.
Singkat
cerita, pangeran memilih hidup bersama para darwis dalam asketisisme.
Ia pun tersadar akan kezalimannya sebagai pangeran selama ini. Namun
demikian, sang pangeran tetap mengatur kerajaan dengan cara berkirim
surat kepada panglima kepercayaannya. Tapi, istana telah berubah. Sang
putra pangeran yang kini telah dewasa rupanya berhasrat merebut
kekuasaan. Ia memenjarakan panglima kepercayaan pangeran dan
menggantikannya dengan panglima baru yang ambisius. Mereka berkonspirasi
untuk melakukan kudeta: memburu dan membunuh sang pangeran lalu
mengumumkan kebohongan bahwa sang pangeran meninggal saat berburu.
* * *
Novel
ini berkisah tentang Ibrahim ibn Adham, salah satu tokoh sufi paling
terkenal. Ia sosok historis yang hidup pada abad kedelapan dan begitu
melegenda. Penggalan-penggalan kisah sufistik dan mistik tentangnya
banyak beredar di masyarakat. Bagaimana pandangan novel ini tentang hal
itu?
0 komentar :
Posting Komentar