Penulis: Dr. Samsul Ma'arif
Pengantar: Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si
Penerbit: Kanza Khazanah
Jumlah Halaman: xxx + 354 hal.
Harga: Rp 57.000
Sinopsis:
K.H. Hasyim Asy'ari banyak mengenyam pendidikan di pesantren dan cukup lama menuntut ilmu di Mekah. Dari sinilah beliau membentuk struktur sosial dengan pandangan keislaman yang lebih 'membumi'. Di mana beliau membangun pola dakwah yang lebih efektif dan lebih proporsional. Sepertinya halnya dalam dunia pendidikan dan pengajaran, beliau tetap mempertahankan pendidikan sistem pesantren dengan mengubah materi dan sistem pengajarannya.
Dakwah K.H. Hasyim Asy'ari, gerakan ahlussunnah wal jama'ah, merupakan bentuk dakwah keagamaan tradisional yang memiliki implikasi sosial dan politis di Indonesia. Bahkan, berimplikasi internasional dengan tetap diperkenankannya mazhab empat di Mekah, terutama mazhab Syafi'iyah.
"Ukhuwah pada saat ini hanyalah merupakan jargon-jargon kosong yang keluar dari mulut para orator yang hanya merebak di awang-awang tanpa bisa menyentuh dataran empiris, tanpa ada bukti yang konkret dalam realita. Ukhuwah Islamiyah seolah-olah telah lenyap dari kehidupan masyarakat di mana seorang Muslim yang telanjang, kelaparan, bahkan yang hampir mati karenanya, hatinya sama sekali tidak bergerak mengulurkan pertolongan dan membantu berbuat kebaikan. Muslim yang menyaksikan ketimpangan sosial bahkan telah diam membisu, tapi masih ditambah lagi dengan mengomel bahwa penghasilan mereka seret." -- K.H. Hasyim Asy'ari
Gerakan K.H. Hasyim Asy'ari yang fenomenal itu berperan besar terhadap idealisme dan karakter masyarakat Muslim Indonesia, khususnya di Jawa. Dan, jika diruntut dari pemikiran dakwahnya, dapat dijadikan acuan dalam berdakwah dengan mengambil inti dan pokok pemikirannya tanpa harus mengorbankan semangat kemerdekaan berpikir.
Langkah besar dakwah K.H. Hasyim Asy'ari inilah yang akan diuraikan lebih jauh dalam buku ini sebagai mutiara-mutiara dakwah beliau, sehingga dapat dijadikan keteladanan dalam mengembangkan sistem keagamaan dan sistem sosial kemasyarakatan.
0 komentar :
Posting Komentar