Menggapai Tangan Tuhan Lewat Kuburan
Penulis: H. Abdul Aziz Sukarnawadi, Lc., M.A.
Penerbit: Aswaja Pressindo Yogyakarta
Harga: Rp 35.000.-
Sinopsis:
Sebagai salah satu Komandan Aswaja NU Center, saya merasa berkewajiban menyambut hangat lahirnya karya spektakuler ini. Karena Aswaja NU Center sesungguhnya dibangun guna membentengi segenap warga NU dari paham-paham miring serta meyakinkan mereka tentang kebenaran paham Aswaja yang dipeluk NU selama ini.
Buku ini kendati lahir dari seorang ulama muda Nahdlatul Wathan (NW), hanya saja ia mampu menunjang tercapainya visi agung tersebut, karena wawasan ke-Aswaja-annya yang terbilang cukup luas dan patut dibumikan di Tanah Air. Sebagaimana diketahui, NU dan NW sama-sama menjunjung tinggi ajaran Aswaja yang dianut mayoritas umat Islam seantero dunia. Namun saya berdoa, semoga NW dapat bersatu kembali dan gaungnya bergemuruh di seluruh belahan bumi pertiwi.
Salah satu tantangan besar dan PR penting NU maupun NW adalah fenomena menjamurnya pemikiran-pemikiran radikal berlabel Wahabi yang tengah melanda umat Islam di Indonesia dan di banyak negara lainnya. Segala kegiatan keagamaan yang menjadi tradisi mulia (sunnatan hasanah) dari masa ke masa selalu disasar mereka yang berpaham intoleran tersebut. Padahal, sejarah hitam Wahabi sudah jelas menunjukkan bahwa akar ideologinya sangat merugikan umat Islam. Sehingga, komunitas Aswaja yang sudah terbukti sukses memanifestasikan serta mengejawantahkan kasih sayang Islam bagi alam semesta (rahmatan lil 'alamin) perlu diperkuat lagi perisainya dan diperkokoh kembali bentengnya. Tujuannya semata-mata li 'izzil Islam wal muslimin dan bukan hanya untuk maslahat kaum nahdliyin.
Kontribusi Tuan Guru H. Abdul Aziz Sukarnawadi patut diberikan apresiasi yang setinggi-tingginya, karena melalui da'wah bil qalam-nya ia berupaya semaksimal mungkin meningkatkan ke-Aswaja-an umat untuk menangkal virus-virus kronis Wahabisme di Indoensia. Beberapa bukunya yang saya ketahui berjudul Sabda Sufistik, Di Bawah Lindungan Rasulullah, Kertas-Kertas Berdawat Emas, Biografi 4 Wali Kutub, Tata Bahasa Sufi, Detak Nurani al-Qur'an dan lain-lain. Seluruhnya bertarget mengebalkan ke-Aswaja-an dan moderatisme Islam sehingga tak mudah dikontaminasi oleh sekte-sekte cacat semisal Wahabi, Syiah dan sebagainya.
Dan buku ini pun tidak kalah penting untuk dikaji dan dijadikan pedoman. Sebab, salah satu ciri khas NU dan juga NW adalah bertawassul dan bertabarruk di kuburan wali-wali Allah, di mana ciri khas tersebut tak henti-henti digugat para pengaku tauhid dan tidak pula dimengerti dengan sempurna oleh kebanyakan pelaku jelata. Maka urgensi buku ini tak dapat dipungkiri, terlebih di dalamnya terpapar sejumlah fatwa ulama terkemuka yang setajam silet menoreh terma tawassul dan tabarruk hingga ke titik-titik paling sensitifnya. Dari keutamaan ziarah kubur hingga dengan bolehnya meminta-minta kepada penghuni kubur dituntaskan dalam buku ini, dengan landasan petunjuk-petunjuk al-Qur'an dan as-Sunnah yang terepresentasikan dalam fatwa-fatwa para pemuka Ahlussunnah wal Jamaah.
Sebagaimana misi Aswaja NU Center, buku ini tidak gegabah melontarkan serangan secara berapi-api, akan tetapi cenderung fokus untuk membela dan membentengi diri dari vonis-vonis ngasal yang tak kenal hati-hati.
Sekali lagi, buku ini layak menjadi pegangan bagi warga NU maupun NW. Saya yakin, Hadhratussyekh Hasyim Asy'ari (pendiri NU) dan Maulanassyekh M. Zainuddin Abdul Majid (pendiri NW) --di makam keramat masing-masing-- adalah yang paling ceria atas munculnya buku ini.
KH. Abdillah As'ad
Direktur Aswaja NU Center Banyuwangi
Pengasuh PP Modern al-Azhar Muncar Banyuwangi, Jawa Timur
0 komentar :
Posting Komentar